Kamis, 06 Januari 2011

Saya Tidak Meminta Untuk Menjadi sebuah Pilihan

Topik artikel kali ini memang berbeda dari topik-topik sebelumnya dan agak melenceng dari konsep awal blog ini di buat. tapi ini merupakan kemelut hati yang harus saya tulis dan berharap merubah sudut pandang seseorang dalam menilai sesuatu.

Aku tidak meminta untuk di pilih dan tidak meminta untuk menjadi sebuah pilihan di antara beberapa pilihan...
dia hanya datang dan membawa sejuta rasa yang akhirnya membuat semuanya menjadi tidak karuan. kejadian itu telah  berlalu 3 tahun yang lalu, bisa dikatakan sudah tak ada lagi sisa ingatan yang tersisa dan rasa yang tersisa tapi malam ini membuat ku berfikir, berfikir lebih dalam. tantang makna yang mestinya tidak terfikirkan lagi, dan membuat tetesan air mata itu menetes dengan lepasnya. hanya ingin berfikir secara logika, tapi ini semua adalah realistis yang tidak bisa di terima oleh akal sehat.

Aku tidak pernah meminta untuk di pilih, kata itu bisa mewakili semua dari apa yang Aku rasakan malam 
ini, kenapa Aku yang dimusuhi karena Aku sebuah pilihan, berawal dari kedatang seorang teman SMA yang datang untuk berkujung, semuanya jadi terkuak. yang mengatakan kepintaran itu bisa di ukur dengan nilai akademis dari seseorang, dan kecantikan dan ketampanan itu bisa di ukur hanya dari sudut pandang seseorang. ya, Aku mengerti kalo setiap seseorang itu bebas berpendapat, tapi menerutku, seseorang itu harus cepat-cepat merubah sudut pandang mereka. karena Allah menciptakan manusia itu pintar, kurang pintar, cantik, ,manis, tampan, kurang cantik, kurang tampan ada tujuan masing-masingnya, ya mungkin bagi segelintir orang di SMA ku dulu beranggapan kalo seseorang yang tampan dan pintar harus mendapatkan seseorang yang cantik dan pintar juga. mereka memberikan penilaian yang menyedihkan  seperti itu tanpa memikirkan apa yang pasangan itu rasakan. sekali lagi Aku menegaskan kalo Aku tidak meminta untuk dipilih dan tidak meminta untuk menjadi sebuah pilihan di antara sekian banyak pilihan. apakah dengan memberikan penilaian yang menyakitkan akan membuat akan membuat kita lebih baik dari  orang yang kita nilai. jawabanya TIDAK. yang mengetahui hanya kami berdua dan orang lain tidak berhak sok tau tentang apa yang kami rasakan. yang menjadi bathin di hati adalah kenapa mereka bisa sampai hati berargumen seperti itu seolah-olah aku tidak layak untuk menjadi sebuah pilihan. sebenarnya ini tidak terlalu penting lagi di bahas dalam kehidupan ku karena sekarang, Aku telah menemukan sesuatu yang lebih membuat hidupku tersenyum lebar dan lagi-lagi hanya kami yang bisa mengetahui apa yang kami rasakan. dan Aku berterimakasih kepadanya kerena telah datang di saat yang tepat. dan satu lagi yang mengganjal dalam pikiran ku malam ini setelah mendengar ucapan dari seorang teman, yaitu kenapa harus memusuhi dan mencaciku karena Aku merupakan pilihanya. Aku membahas semua ini bukan karena kembali mencintai dan berharap ia kembali dan sekali lagi jawabanya TIDAK. ini hanya kemelut hati karena mendengar sebuah cerita yang tidak sesuai hati nurani. kenapa sesorang harus bersikap sok idealis tapi kenyataan ia tidak mampu untuk itu. apakah anda sudah meresa lebih cantik, pintar untuk menilai seseorang??? itu lah jawaban yang tidak bisa di jawab oleh manusia manapun. karena hanya yang Maha Pencipta yang pantas menilainya.
T_T


3 komentar:

  1. aww,,,so deep!!
    keep cheerfull tuwit!!

    BalasHapus
  2. @yasa:hu uh..hiks jadih sedih inget masa lalu...
    @icul:eh ada icul..huhue,itu dulu cul sekarang kan udh ada si buncittt..hehe

    BalasHapus